Pada pertengahan
tahun 80-an diperkenalkanlah istilah Human-Computer Interaction (HCI)
atau Interaksi Manusia-Komputer. HCI ini kemudian berkembang sebagai disiplin
ilmu tersendiri (yang merupakan bidang ilmu interdisipliner) yang membahas
hubungan timbal balik antara manusia-komputer beserta efek-efek yang terjadi diantaranya.
Oleh Baecker dan
Buxton HCI (Human Computer Interaction) ini didefinisikan sebagai "set of
processes, dialogues, and actions through -which a human user
employs and interacts with
computer". Dengan demikian
terlihat jelas bahwa fokus perhatian HCI tidak hanya pada keindahan tampilannya
saja atau hanya tertuju pada tampilan antarmukanya saja, tetapi juga
memperhatikan aspek-aspek pamakai, implementasi system rancangannya dan fenomena lingkungannya, dan
lainnya . Misalnya, rancangan sistem itu harus memperhatikan : kenyamanan
pemakai, kemudahan dalam pemakaian, mudah untuk dipelajari dlsb.
Tujuan dari HCI
adalah untuk menghasilkan sistem yang bermanfaat (usable) dan aman (safe),
artinya sistem tersebut dapat berfungsi dengan baik. Sistem tersebut bisa
untuk mengembangkan dan meningkatkan keamanan (safety), utilitas (utility),
ketergunaan (usability), efektifitas (efectiveness) dan
efisiensinya (eficiency). Sistem yang dimaksud konteksnya tidak hanya pada
perangkat keras dan perangkat lunak, tetapi juga mencakup lingkungan secara keseluruhan,
baik itu lingkungan organisasi masyarakat kerja atau lingkungan keluarga. Sedangkan utilitas mengacu kepada fungsionalitas sistem
atau system tersebut dapat meningkatkan efektifitas dan efesiensi kerjanya. Ketergunaan
(usability) disini dimaksudkan bahwa sistem yang dibuat tersebut mudah
digunakan dan mudah dipelajari baik secara individu ataupun kelompok.
Pendapat Preece,
J. di atas didasarkan pada pemikiran yang menyatakan bahwa kepentingan pemakai
sistem harus didahulukan, pemakai tidak bisa diubah
secara radikal terhadap sistem
yang telah ada, sistem yang dirancang harus cocok dengan kebutuhan-kebutuhan
pemakai.

Selanjutnya,
pemakai akan berhadapan dengan macam-macam tampilan menu, macam-macam perintah
yang terdiri dari kata atau kata-kata yang harus
diketikkannya,
misalnya save, copy, delete, atau macam-macam ikon. Peralatan, perintah,
ikon dan lain-lain yang disebutkan di atas dikenal dengan nama interface
(antarmuka). Interface ini merupakan lapisan pertama yang langsung
bertatap muka dengan pemakai. Manusia memberi isyarat, atau masukan data kepada
sistem pengolah informasi komputer, melalui alat masukan yang tersedia pada
sistim komputer (misalnya keyboard). Berdasarkan masukan ini, melalui
alat keluarannya (misalnya
monitor), hasil-hasil pengolahan dari prosesor computer disajikan kepada
manusia.
0 komentar:
Posting Komentar