Peranan bahasa daerah dalam pengembangan bahasa Indonesia
Sebagai bahasa resmi dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pendidikan serta pengembangan keilmuan,bahasa indonesia memerlukan pengembangan kata dan istilah.Kekayaan kosakata suatu bahasa mengindikasikan kemajuan peradaban bangsa.Seiring berjalannya waktu,bahasa Indonesia terus menunjukan perkembangan.Perkembangan bahasa indonesia telah diwarnai bahasa asing seperti bahasa Arab,Portugis,Cina,Belanda,dll.Selain diwarnai dan dipengaruhi bahasa asing,bahasa indonesia juga dipengaruhi bahasa daerah atau bahasa lokal.Peran bahasa lokal terhadap perkembangan bahasa indonesia cukup signifikan.
Bahasa daerah yaitu unsur terbentuknya budaya daerah dan sekaligus budaya nasional. Apabila satu persatu bahasa nasional tidak di gunakan maka benteng bahasa secara perlahan akan runtuh yang menyebabkan kata-kata dan kebudayan nasional menghilang , inilah yang di takuti .Interaksi budaya mengakibatkan kosakata bahasa-bahasa lokal masuk ke dalam pemakaian bahasa Indonesia. Penutur bahasa Indonesia yang berlatar belakang bahasa ibu turut mencoraki perkembangan kosakata bahasa Indonesia. Bahasa lokal yang memiliki tradisi tulis-menulis serta memiliki penutur bahasa dalam jumlah besar memiliki pengaruh besar terhadap bahasa Indonesia.
Pengaruh urbanisasi sangat besar terhadap pengucapan kosakata terhadap bahasa lokal ke dalam bahasa Indonesia. Orang-orang perantau biasanya tidak bisa meniggalkan bahasa adatnya sehingga logat nadanya pun kebawa juga, sehingga kosakata dalam bahasa lokal nyatak sengaja terlontar. Terdapat ratusan bahasa lokal maupun ribuan karena semakin berkembangnya waktu yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Umumnya bahasa lokal mewakili suatu suku, namun keragaman budaya tak jarang membuat sebuah suku memiliki berbagai jenis bahasa lokal.
Beberapa kelebihan bahasa lokal antara lain adalah:
1. Komunikasi antar sesama suku dapat berjalan lebih akrab sehingga rasa persaudaraan akan lebih terjalin,
2. Bahasa lokal tidak bersifat kaku karena bukan bahasa resmi.
Sedangkan kelemahan bahasa lokal adalah :
1.Dapat menimbulkan kesalahpahaman jika bahasa lokal dilontarkan secara tidak sengaja di hadapan orang yang tidak mengerti, dan
2. Bahasa serapan dari bahasa lokal sulit dipelajari orang asing karena berbeda dialek.
Kontribusi Kosakata Bahasa Daerah dalam Bahasa Indonesia
Ada beberapa cara untuk mengetahui seberapa besar kontribusi kosakata bahasa daerah dalam bahasa Indonesia. Salah satunya adalah dengan melihat keberadaan kosakata bahasa daerah di dalam kamus. Kamus, selain menjadi sumber rujukan dalam memahami makna kata suatu bahasa, juga merupakan rekaman tertulis penggunaan bahasa yang (pernah) digunakan oleh masyarakat penggunanya. KBBI merupakan salah satu kamus komprehensif yang merekam penggunan kata, termasuk di dalamnya kosakata bahasa daerah yang telah diserap ke dalam bahasa Indonesia. KBBI disusun berdasarkan kamus bahasa Indonesia yang telah ada sebelumnya, seperti Kamus Umum Bahasa Indonesia (Poerwadarminta, 1985),Kamus Indonesia (Harahap, 1951), dan Kamus Modern Bahasa Indonesia (Zain, t.t.).

KBBI Pusat Bahasa Edisi Keempat (2008) memuat kurang lebih 70 bahasa daerah yang telah dianggap sebagai warga bahasa Indonesia. Selain bahasa daerah, KBBI juga memuat dialek Melayu, seperti Melayu Jakarta, Melayu Jambi, dan Melayu Medan, serta memuat bahasa asing, seperti bahasa Arab, bahasa Belanda, dan bahasa Cina.
Kosakata dari bahasa daerah tersebut dapat diidentifikasi dengan dua cara, yaitu (1) melihat label yang ditulis antara lema dan kelas kata dan (2) melihat informasi asal bahasa yang ada di dalam definisi. Berdasarkan penghitungan dengan hanya memperhatikan label penggunaan bahasa daerah, diketahui bahwa kosakata serapan bahasa daerah berjumlah 3.592 entri. Jika dilihat dari jumlah entri yang terdapat dalam KBBI Edisi Keempat (2008) yang memuat 90.049 entri, bahasa daerah ternyata hanya memberikan kontribusi sebesar lebih kurang 3,99% dalam kosakata bahasa Indonesia. Jumlah tersebut sungguh sangat kecil. Oleh karena itu, pernyataan yang menyebutkan bahwa bahasa daerah adalah pilar utama dan penyumbang terbesar kosakata bahasa negara, seperti yang tersurat dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 40 Tahun 2007, perlu dipertimbangkan kembali. Berikut ini adalah tabel lengkap bahasa daerah dan jumlah kosakata yang disumbang.
Posisi bahasa lokal adalah sebagai penunjang bahasa Indonesia. Sebab mayoritas kosakata bahasa Indonesia yaitu sebagai serapan dari bahasa-bahasa lain terutama bahasa daerah tersebut, sehingga bahasa Indonesia sering disebut sebagai bahasa persatuan negara Indonesia. Apakah jadinya sebuah bangsa yang tidak lagi memiliki kebudayaannya ? Bangsa kita akan terjebak menjadi bangsa tanpa kepribadian yangtidak percaya diri menggunakan bahasa aslinya tinggal. Hal ini jelas akan memperlemah tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Negara ini akan menjadi negara yang gagal (the fail state). Dengan demikian bahasa daerah maupun bahasa nasional memiliki peran yang sangat penting bagi berdirinya negara kita sendiri. Oleh karena itu, di samping penguasaan bahasa nasional maupun internasional dalam rangka menghadapi globalisasi percaturan global, maka setiap anak bangsa harus sadar untuk turut melestarikan bahasa lokal alias bahasa daerah. Caranya tidaklah terlalu sulit, mari kita kembali bangga menggunakan bahasa daerah.
REFRENSI:
http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/artikel/1285
http://www.bimbingan.org/bahasa-daerah.htm
Your article is extraordinarily smart.I love to browse your diary's posts everyday and that i got vast facilitate from your blog and developed a replacement app spotify premium apk latest
BalasHapusyou'll check.Thanks for wonderful diary.